dot ID versi Aldiator

Dot ID adalah salah satu seri weekly vlog milik Pandji Pragiwaksono. Sebuah vlog yang mendokumentasikan perjalanan pandji merintis impiannya, ID adalah singkatan dari Indonesian Dream sebuah manifesto Pandji tentang sebuah impian yang dalam hal ini adalah menjadi seorang stand up komedian di kota New York. Saya penggemar konten vlog/podcast pandji, beberapa diantaranya, siniar hiduplah indonesia maya, 00:44 weekly vlog, work life trampoline, dan most favourite adalah dot ID tersebut.

Saya benar benar menikmati konten itu selayaknya saya menonton sebuah serial tv, yang ceritanya belum selesai ditulis dan kita menyaksikan setiap progresnya, menunggu tiap episode nya. Mengikuti naik turun jalan ceritanya. Sensasi nya bahkan menurut saya sama seperti waktu saya nonton Game of throne di akhir-akhir season ketika TV seriesnya bahkan sudah menyusul skenario yang harusnya diadaptasi dari buku.

Vlog ini benar benar seru, kita bisa melihat perjuangan Pandji dari nol untuk menjadi stand up comedian di new york. Kenapa dari nol? Bukankah dia memang seorang stand up comedian professional? Di Indonesia pandji memang seorang stand up comedian, tp di New York dia bukanlah siapa siapa. Dia harus belajar lagi untuk membuat jokes yang cocok untuk marketnya yakni penonton  new york, yang tentu secara lingkungan, budaya dan pastinya bahasa yang berbeda.

Saya ingat tersenyum, merasa bangga, dan ikut berbahagia dengan beberapa milestone yang dilalui  mas Pandji seperti ; ketika mendapatkan VISA O1 nya, mendapat pass di beberapa comedy club di new york, dan yang terakhir di episode 21 dia mendapatkan penonton terbanyak selama stand up di new york, membangun jejaring baru dengan pecinta karyanya. 

Saya juga ingat ikut bersimpati dengan kondisi sulit yang dialami Pandji yang ia ceritakan di vlog tersebut. Seperti ketika ada permasalahan visa yang membuatnya harus tertahan beberapa lama di Indonesia, juga saat adaptasi awal tinggal di new york bersama keluarga nya. Wah saya ikutan cemas, gimana lagi nih episode selanjutnya. Jangankan saya, Pandji pun tidak tahu kelanjutan cerita hidupnya pastinya.itu yang bikin jadi sangat menarik bukan?

 

Per Bulan ini saya mulai (lagi) mendevelop diri saya. Mencoba memaksimalkan seluruh potensi yang saya punya untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Untuk apa? Untuk semua, untuk kehidupan yang lebih baik. untuk diri saya sendiri, istri dan anak saya. Apa pencapaian akhirnya? Jujurly salah satu yang menjadi motif utama pada awalnya adalah kesuksesan finansial. Tapi setelah banyak nonton konten mas pandji sedikit banyak saya terinfluence tentunya dan merubah pandangan saya terhadap kesuksesan. Kesuksesan (finansial) bukanlah tujuan, tapi dampak. Dampak dari kita melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya hingga ketika nanti ada kesempatan terbaik datang, kita siap menyambutnya. Kurang lebih seperti itu yang saya tangkap. 

Di titik sekarang saya merasa belum menjadi versi terbaik diri saya. Tapi alhamdulillah saya bertumbuh, dari semua problematika dan proses perjalanan hidup beberapa tahun kebelakang saya belajar dan terus belajar. Telat? Memang. Dulu masa muda saya punya pandangan yang berbeda melihat kehidupan. Because of punk lifestyle? Sedikit banyak iya. Secara tidak sadar saya sangat meng-amini satu jargon punk tentang “no future” atau “no tomorrow” the future is now yang membuat saya tidak mempedulikan hari esok alias gimana nanti. Menyesal? Tidak juga. Punk juga beri banyak pengalaman yang membentuk pribadi saya hingga hari ini. Juga masih ada beberapa ethos yang cocok dengan saya. 

Saya mulai memperbaiki habits. Membuat habits tracker, dan di salah satu habits tracker yang saya buat adalah saya mulai menulis jurnal harian. Untuk membangun kembali kebiasaan menulis. Ketika kemarin saya mulai rutin menulis diary harian, kok rasa rasanya ini seperti dot ID nya bang Pandji ya? Ya memang. Apa saya akan membuat konten seperti bang Pandji? tidak sih, setidaknya untuk dekat ini belum. Tapi akan saya dokumentasikan dalam jurnal harian yang akan saya tulis dan saya resapi seperti saya menikmati konten vlog dot ID bang Pandji. Saya harus merekam dan menikmati kisah hidup saya sendiri juga dong. Walaupun saya (masih) belum tahu potensi dan bakat apa yang nanti akan menjadi jalan untuk saya menemukan kesuksesan. Perbaiki saja dulu dirinya, sambil mencari celah celah kesempatan yang telah Allah siapkan. Saya pantaskan diri dulu untuk itu semua. Aamiin. Insha Allah Saya bisa!