Portfolio Berbisnis

Kemarin iseng iseng cari info tentang equity crowdfunding, dan nemu beberapa website nya lalu langsung coba sign up untuk bisa tau syarat dan ketentuannya. Ternyata equity crowdfunding tersebut bukan untuk pendanaan awal sebuah perusahaan, karena perusahaan harus sudah beroperasi minimal 2 tahun dan sudah berbadan hokum. Yaudah cari investornya konvensional aja deh kalau begitu.

Ada satu pertanyaan untuk profil crowdfunding tersebut yang menarik saya untuk bikin postingan kali ini, pertanyaannya “pengalaman mengelola bisnis”. Ya saya punya beberapa pengalaman merintis usaha / bisnis walaupun gak sukses2 amat tp ya lumayan lah untuk jadi cerita. Berikut beberapa pengalaman bisnis yang pernah saya jalani maupun yang baru mulai lalu kandas.

Gladiator Official Merchandise (Band Merch , 2008 – 2009)

Di tahun 2007 saya mencoba membuat kaos band saya gladiator untuk dijual di lingkungan sendiri, karena budaya di kampus juga nih, setiap teman yang punya band, pasti bikin merchandise dan di beli oleh temannya sendiri. Di batch pertama ini saya  membuat 12 pcs dan langsung habis di pesan bahkan sebelum kaosnya selesai di produksi.

Batch ke 2 saya membuat patch dan backpatch dan saya titip di distro Rock n Rebel yang ternyata cukup cepat penjualannya kala itu. Lalu di batch ke 3 dengan bantuan konveksi yang mau jadi partner saya, tanpa modal saya bisa produksi 200 pcs kaos dengan 3 varian desain berbeda yang lalu saya sebar di distro music merch di Bandung lalu tiap bulan saya kumpulkan report penjualan dan saya kembalikan modal dari tiap kaos yang terjual ke partner konveksi  tersebut. Mengingat Gladiator adalah band yang terbilang baru, kaos merchandise ini cukup cepat habis terjual dengan waktu kurang lebih 3-4 bulan saja.

Di batch ke 4 saya mulai mengupgrade kualitas dan kwantitas, sekitar 250pcs saya produksi dengan ada kenaikan harga jual. Satu tahun lebih akhirnya kaos merchandise bisa saya lunasi pembayaran modalnya, karena satu dan lain hal diantaranya buruknya manajemen uang saya ketika itu. Setelah batch ke 4 ini saya tidak pernah memproduksi dan mendistribusi kaos gladiator sendiri lagi melainkan menjual royalty desain kepada records label yang memproduksi dan mendistribusikannya.

Batch ke-3 Gladiator Official Merch

Rock n Rebel Records (Band Merch & Records Label, 2008-2016)

Berawal dari menitipkan beberapa patch dan backpatch Gladiator di distro rock n rebel di tahun 2008, lalu berlanjut mencoba menjual kaos band luar bootleg dengan modal katalog yang saya ambil dari rocknrebel kemudian sering nongkrong, lalu lanjut menjadi desainer, brand director dan resmi menitipkan beberapa modal saya di Rocknrebel di tahun 2014.

Banyak pengalaman yang saya dapat dan pelajari dari Topenk owner rocknrebel records, salah satunya kegigihan dan pantang menyerah. Sekitar tahun 2016 Rock n rebel harus tutup karena sudah terlilit banyak hutang. Banyak kesalahan didalam manajemennya, buruknya mengatur keuangan, trust issue hingga parasite-parasit yang membunuh secara perlahan.

Kebangkrutan Rocknrebel tentunya menjadi pelajaran bagi saya secara ipersonal maupun secara pebisnis dalam mengatur keuangan di kemudian hari.

Mx Works Videography (Production House , 2009-2014)

Tugas mata kuliah Audio Visual di kampuslah yang menjadi starting point saya dan sobat saya mega untuk membuat mxworks. Dengan modal portfolio tugas kuliah berupa beberapa music video clip, saya dan Mega mencoba menawarkan jasa pembuatan video clip ke beberapa band indie lokal. Awalnya kami mencari satu band local yang cakupannya sudah nasional untuk kami buatkan music videoclip secara Cuma-Cuma dengan harapan kita punya portfolio kelas musisi level nasional yang akan membuat PH kami menjadi lebih terlihat professional.

Punya satu portfolio yang sesuai dengan target market membuat MX lumayan kebanjiran order, dari mulut ke mulut, dari satu karya ke karya lain ternyata cukup bagus animo musisi local atas kehadiran production house kami. Puncaknya di tahun 2011 kami membuat sebuah sayembara untuk kegiatan promosi PH kami. Sebuah sayembara videoclip yang dinamakan SAYEMXBARA.

poster sayamxbara yang disebar di fb dan twitter

Kita membuka sayembara bagi band / musisi yang ingin dibuatkan videoclip musiknya gratis oleh mx works dengan cara submit profile band nya ke website mxworks, lalu setelah itu kami seleksi musisi/band yang representative untuk mengangkat nama MX works. Karena tahap akhir sayembaranya adalah polling. Tiap band dengan social media-nya/fanbase nya diharapkan mempromosikan dan mengkampanyekan untuk memvote band nya di website mxworks dengan harapan polling terbanyak akan menang dan dibuatkan videoclip oleh mxworks.

Ternyata peminatnya cukup banyak, sekitar 80 band yang mendaftar, bahkan ada beberapa band dari luar bandung yang ikut mendaftar. Padahal sayembara tersebut dibuat untuk di bandung saja. Kami kaget melihat band yang submit di web, ada 2 band yang sudah cukup senior di kota bandung bahkan nasional ikut mendaftar di sayembara kami. Sungguh suatu kebanggan tersendiri buat saya dan Mega.

Kenapa Mxworks tidak dilanjut? Karena satu dan lain hal diantaranya tren video yang mulai merebak, gadget dan kemudahan gear video akhirnya saya dan mega memutuskan untuk mengakhiri PH ini di tahun 2014. Lain kali saya ceritakan deh :p Banyak pengalaman seru membangun PH ini. Terima kasih banyak untuk mega partner saya di MX works buat sharing2nya, kerja barengnya, susah senangnya, juga terima kasih buat kurang lebih 50 client yang pernah kerja sama bareng mxworks. Its such a pleasure to work with u guys.

Prime by Leox (Solid Perfume – 2016)

Ide impulsive yang saya coba  realisasikan bersama salah satu sahabat saya Arie. Modal nekat cari resep di yutub dan google ternyata seru juga riset bikin solid perfume. Jadi produksi? Hahah tidak.. padahal perfumenya sudah berhasil dan sudah sempat import packaging dari china segala. Alasan utama kenapa kami tidak menjadi produksi selain karena modal juga ternyata tekad dan niat nya belum maksimal. Tapi dari Prime ini saya mendapati pelajaran riset produk itu seru dan kudu presistance. Maybe someday I will chase this dream!

sample kemasan solid perfume Prime by LeoX

Foto Instant Keliling (Photography Service, 2017)

Ide nya didapat 2016, tapi baru tereaslisasi di tahun 2017. Saya dari dulu selalu terobsesi denga camera polaroid. Kayaknya memorable dan authentic bgt aja gtu hasil polaroid / instant foto tuh. Tiap ada kesempatan berfoto pake instax  punya temen misalnya, pasti semangat banget minta fotoin. Ampe kepikiran ide kayaknya kalau datang ke tempat wisata dan nawarin foto instant laku kali ya, Kebetulan di Bandung kan banyak tempat wisata / taman2 kota yang banyak pengunjungnya.

Targetnya sih remaja-remaja dengan kemampuan ekonomi menengah yang gk punya kamera instax tp ingin mengabadikan dengan foto instax. Sedangkan kalau datang ke gigs atau festival yang cukup berkelas kan mereka sudah punya instax nya masing-masing.

Sempat sekali mencoba menawarkan jasa foto instant dengan mendatangi kerumunan wisatawan yang nongkrong dan berfoto dengan cosplay di daerah alun alun bandung ternyata hasilnya gagal total. Hahaha..  ya mungkin target nya tidak tepat, tidak semua mau berfoto dengan polaroid atau instax apalagi harus sampai merogoh kocek. Sebenarnya mungkin masih bisa di usahakan lagi, toh kemarin saya hanya mencoba 1-2jam saja tidak mencoba sampai seharian, atau mencoba ganti lokasi.

Karena kesibukan pekerjaan focus bisnisnya hilang, sebelum sempat mencoba ditekuni lagi pasarnya keburu dijual kameranya karena butuh duit :p.. kapan2 kapan kalau punya camera instax lagi mau coba lagi ah.. 😉

‘seragam’ yang sempat saya buat untuk dipakai saat menjadi fotographer instant