jual diri

Fb grup is the new kaskus forum! Kalian ikut grup FB apa aja nih netpren? Saya sih mostly join grup hobby, fjb dan beberapa grup absurd lainnya. Salah satu grup absurd yg memberikan saya informasi untuk “menjual diri” adalah grup FB “komunitas orang susah”

tampilan grup komunitas orang susah di Facebook

Dari nama grup nya saja sudah se-menyedihkan itu. Untuk yang tidak terbayang isi postingan para membernya biar saya beri gambaran. Selain berisikan shit posting sedih seperti meme2 yang merendahkan diri juga banyak diisi postingan jual beli/gadai barang pribadi juga berbagai info cuan atau loker. Sebenarnya ini grup yang cukup berfaedah dengan segmen yang unik.

Relawan Penelitian Vaksin Livzon 

Info cuan yang menarik, bukan?! Mendapatkan insentif senilai 3,3jt untuk menjadi subjek penelitian vaksin. Dan kebetulannya saya sedang membutuhkan uang sebesar 3,4jt bulan ini untuk kebutuhan riset produk yang akan mulai saya garap di 2022. What a perfect timing banget pas nemu postingan itu. 

Saya lupa gk sempat save postingannya buat liat lagi komen2 member di postingan tersebut tapi seingat saya rata-rata isinya adalah kontra akan hal tersebut. Dari yang komen takut jadi kelinci percobaan sampai yang buat statement bahwa cari cuan seharusnya jangan sampai mengorbankan kesehatan dan keselamatan dan komen komen kontra lainnya.

Saya sempat menyimpan fotonya di komputer kantor, siapa tau nanti saya berubah pikiran tentang vaksin. Oiya fyi saja, saya pribadi orang yang menolak vaksin covid ini. Sebut saya covidiot atau apapun terserah, tapi alasan saya untuk tidak vaksin adalah saya fans jrx sid, tp sialnya jrx malah vaksin setelah beberapa saat keluar dari penjara. Semenjak saat itu saya jadi tidak punya alasan yang kuat lagi deh kenapa saya menolak vaksin hahaha.

Bukan, bukan itu sih. Entahlah alasannya apa yang jelas saya malas untuk divaksin. Nanti kalau sudah kepepet banget dan sudah tidak bisa ngelak lagi, saya tau saya pasti akan di vaksin pada akhirnya tapi sebelum itu terjadi eh nemu info jadi subjek penelitian vaksin, akhirnya yaaa saya vaksin dong! Damn! Se-oportunis itu, eh bukan matrealistis ini mah , eh apapun sebutannya hahha. Karena pada akhirnya saya pasti divaksin, dan dari pada saya merasa terpaksa divaksin nantinya  tanpa mendapatkan benefit lain (selain manfaat vaksin itu sendiri) ya mending ambil kesempatan ini, divaksin sekaligus diberi insentif yang bahkan nilainya tepat saya butuhkan. Yess, sambil menyelam minum kopi.

Saya akan berbagi pengalaman menjadi relawan penelitian vaksin livzon yang diadak di RS Pendidikan UNPAD. Kalau kalian buka link qr code tersebut kalian bisa langsung mendaftarkan diri untuk menjadi relawan penelitian vaksin, tapi sayangnya tidak ada banyak informasi yang jelas dan detail mengenai prosedur, uang insentif, asuransi kesehatan atau hal lainnya yang pasti jadi pertanyaan bagi kita yang ingin jadi relawan.

Akhirnya saya nekat untuk mendaftar saja dulu, toh belum tentu terpilih saya pikir.. Lalu beberapa hari kemudian saya mendapatkan whatsapp dari salah satu admin penyelenggaranya bahwa saya sudah terdaftar dan sudah dijadwalkan untuk menjadi relawan penelitian vaksin livzon tersebut. Saya sempat menanyakan beberapa hal mengenai detail asuransi dan insentif tapi tetap tidak mendapatkan jawaban yang saya inginkan. Sudah googling? Tentunya! Saya googling vaksin livzon dan cari cari review bagaimana menjadi relawan percobaan vaksin, dari portal berita sampai quora saya tidak mendapatkan informasi yang cukup untuk membuat saya yakin mengambil pilihan tersebut.

Akhirnya saya putuskan untuk datang saja dulu, untuk jadi atau tidaknya keputusan finalnya saya ambil setelah mendapatkan informasi sejelas-jelasnya dari pihak penyelenggara. Dengan bermodalkan beberapa informasi bahwa vaksin livzon ini sudah di uji coba di beberapa negara asia, lalu info bahwa dulu saat sinovac membuka relawan untuk percobaan klinis dan animo peserta relawan yang banyak, menurut saya sih aman seharusnya.

Dengan berbagai pertimbangan tibalah hari yang di jadwalkan. Saya bertemu orang adminnya dan saya diberi sebuah kontrak relawan yang cukup tebal sekitar 28 halaman untuk saya baca sambil menunggu antrian untuk mendapatkan penjelasan dari dokter terkait. Selagi saya membaca kontrak saya melihat beberapa orang yang kemungkinan adalah relawan juga yang ternyata beberapa dari mereka adalah relawan yang sudah divaksin beberapa hari / pekan yang lalu dan datang lagi ke klinik untuk memberi report dan mengambil insentifnya. 

Ternyata ini tidak serempak! Sudah ada yang mulai duluan dong, apa yang harus saya khawatirkan lagi haha.. Rasa yakin saya bertambah hingga 50%. Akhirnya giliran saya bertemu dokter untuk mendapatkan penjelasannya. Saya bertemu dengan dokter Daniel, beliau sangat informatif dan komunikatif, saya merasa mendapatkan jawaban yang cukup menjadi modal keyakinan saya untuk mengambil keputusan ini. 

Yang dikhawatirkan pastilah efek samping bukan? Kalau tidak salah tangkap informasinya dari keseluruhan relawan penelitian vaksin ini tidak lebih dari 10% yang merasakan efek samping, dan itu pun ringan. Sama seperti efek samping yang kita sering dengar dari orang-orang yang sudah divaksin sinovac.

Oiya bagaimana untuk insentif / fee nya seperti apa? Benarkah besarannya seperti yang dilampirkan di eflyer? Betul.. Bahkan ada 2 kategori Fee.. Non Immunogenicity dan kategori Immunnogenicity bedanya besaran fee, yang non immun 3,3jt untuk 1x pengambilan darah, dan 3,7jt untuk kategori immun dengan 5x pengambilan darah secara berkala. Saya sempat foto skema nya :

pembayarannya sampe 1 tahun ternyata X)

Bagaimana prosedur lanjutannya? Setelah penandatanganan kontrak relawan lalu saya di ambil darah untuk di lihat antibody nya dan di swab sebelumnya pun sudah di ukur tensi serta tinggi dan berat badan dan screening kesehatan dasar lainnya. Ini prosedur yang bikin saya makin mantap menjalani vaksin trial ini.

Hasil antibody saya nol yang artinya saya belum pernah menerima vaksin covid 19, dan saya siap untuk di vaksin. setelah di vaksin saya dipandu untuk mengisi jurnal harian penelitian. Jurnalnya cukup tebal tapi pengisiannya cukup mudah. Jurnal hariannya meliputi beberapa checklist efek samping dari vaksin atau mungkin placebo yang disuntikan kepada subjek. Ketika tulisan ini dibuat (di update) ini adalah hari ke 4 setelah saya di suntuk vaksin livzon dosis pertama, dan alhamdulillah tidak ada efek samping apapun yang saya rasakan, so untuk yang mau jadi relawan vaksin kalau menurut saya ; gaspol ae!

Apakah ini termasuk jual diri, atau judul hanya clickbait semata? bebas terserah pembaca saja. 😉

Aldiator, 
oportunis member dari komunitas orang susah.