TALES DON'T TELL THEMSELVES

Branding Jimat Pelet

Kalau tidak salah tren berhijrah di kalangan remaja mulai ramai di sekitar tahun 2013 / 2014an seingat saya. Soalnya ketika di tahun 2012 saya ingin belajar ilmu agama dan mencari teman yang mengerti akan aqidah masih sangatlah susah. Bahkan saya hanya menemukan satu teman yang memang sejak awal kuliah dia sudah menjadi anggota rohis di kampus. 

Sekarang alhamdulillah sudah banyak yang berhijrah, sehingga tidak akan kesulitan mencari teman sekedar untuk bertanya perihal ilmu agama. Mungkin di kalangan mainstream, public figure yang menjadi breakthrough berhijrah dan berhijab kala itu adalah adalah Laudya Chintya Bella. Sedangkan dari segi movement / pergerakan dakwah yang pendekatannya cukup sexy kala itu setahu saya dulu dimulai oleh Shift dari Bandung dan The Stranger dari Jakarta.

Tentunya saya bukan orang yang kompeten untuk membahas culture / lifestyle hijrah ini. Tapi setidaknya saya punya cukup banyak teman seangkatan maupun yang jauh umurnya diatas saya yang berhijrah dan sekarang menjadi “pelaku skena hijrah” ini juga. Mungkin salah satu dari berbagai aspek yang membuat dakwah sekarang lebih mudah tersebar adalah internet, smartphone dan social media. Tentunya bukan hanya saja dakwah atau agama, impact internet dan social media membuat hampir semua hal menjadi lebih terwadahi dengan forum dan komunitasnya masing masing.

Semenjak LCB berhijab bisa dibilang trend hijab/berhijrah di kalangan gadis dan remaja pun mulai menggeliat. Kalau dulu kayaknya trend hijab/hijrah artis V 0.1 dimulai oleh Inneke Koesherawati untuk artis di angkatannya. Positifnya tentu banyak, jadi banyak remaja yang  aware untuk berubah menjadi lebih baik sedari dini, gak nunggu tua dulu baru tobat.

Kalau tren nya udah ada,  tentu banyak peluang komoditas. Dari maraknya brand hijab, skincare halal hingga shampoo khusus untuk perempuan berhijab. Iya shampo hijaber, aneh memang. Namanya juga usahahaha. Tapi ada lagi yang lebih absurd, yaitu dukun yang menjual benda-benda magis / pusaka / jimat yang dikemas dengan sangat islami.

 

Beberapa minggu lalu saya sedang searching video di youtube tentang parenting dan relationship islami dan menemukan beberapa video yang menarik di pencarian teratas. Konten tersebut sebenarnya hanya sharing seputaran rumah tangga, pembicara nya seorang wanita berhijab dan nampak seperti ustadzah muda, penasaran saya klik langsung channelnya.

Saya scroll kebawah untuk melihat beberapa kontennya, tapi perhatian saya tertuju oleh headernya. Apa sih muhabbah, ada link menuju websitenya, saya klik website nya.

Dari nama web nya saja sudah w o w banget. Saya mulai merunut pencarian informasi mengenai mami vena ini, apa yang dikerjakannya dan apa yang ditawarkan dengan website nya, ternyata ada tab produk, saya klik dan ternyata di dalam tab produk tersebut dipajang barang jualan utamanya, yaitu tasbih pengasihan. Absurd bukan? Saya tidak mengerti apa itu mahabbah, dan mahabbah modern, yang jelas ini adminnya canggih mengemas konten untuk menjual konteks yang ingin mereka tawarkan.

Setau saya Rasul sebagai panutan kita semua dalam berbagai hal tidak menggunakan alat2 tersebut. Kalau rasul tidak mencontohkan yaudah ga usah, itu saja sih. Harga produknya pun menurut saya cukup mahal, ya walaupun menurut mereka sepadan dengan doa-doa dan ajian yang diisikan kepada benda pusaka tersebut.

Setelah saya telusuri lagi nomor rekening yang tercantum di web susansupranatural.com saya coba search di google yang ternyata hasilnya mengarahkan kepada satu web sejenis dengan tokoh yang beda.

setelah saya lihat-lihat lagi webnya ternyata mereka punya alamat kantor yang sama. Memang secara bentuk produk jualannya berbeda satu sama lain, walaupun sama2 jimat. mungkin buat beberapa segmen makanya dibuat dengan ambasador dan brand yang berbeda.

Setelah googling lagi ternyata cukup banyak website sejenis yang menjual jimat dengan cara yang mirip mirip, bikin channel YouTube yang berisikan tips rumah tangga islami, beli subscriber biar terlihat channel kompeten, konten video yang bagus dengan ambassador / host yang cakap dalam berkomunikasi, website yang bagus, serta pengemasan syariat dan penerapan dalil yang melegitimasi bahkan melabelkan halal jimat jimat ini. Sungguh menurut saya ini cara yang modern dan keren untuk menjual produk spiritual. Membungkus konteks dengan konten islami yang memang sedang hype hari ini.

 

Mungkin ini yang dinamakan menjual agama. Padahal produknya sendiri sangat kontradiktif dengan keimanan menurut saya. Ah gak mau komen macem-macem takut di pelet ama jimat-jimat canggihnya hahaha. Kalau yang seperti ini berkembang dengan pesat, saya curiga kedepannya akan ada web/platform yang makin absurd seperti kawin kontrak yang melabeli diri syariah dengan membawa dalil ini itu yang berujung untuk kepentingan bisnis lagi. 

Buat orang orang yang suka menunggangi tren untuk berbisnis, sah sah saja bagus malah, tp untuk issue yang satu ini, ah bebaslah.. Ini kan indonesia, bahkan mau nyiram penyidik kpk pake air keras juga gpp kalo gak sengaja mah..